Rabu, 19 Agustus 2020

Perbedaan Antara Investor Dan Spekulator

Investor

Investor adalah seseorang yang membeli sesuatu dengan harapan yang ia beli akan mengalami kenaikan nilai di kemudian hari. Selisih nilai lebih ini merupakan bentuk dari keuntungan yang bakal di raih dalam rentang waktu minggu, bulan, bahkan ada yang beberapa tahun.

Seorang investor biasanya akan melakukan riset yang mendalam sebelum memutuskan untuk melakukan investasi. Apabila dia akan membeli saham suatu perusahaan, biasanya dia akan mempelajari keuangan perusahaan, portofolio, dan juga kinerja perusahaan tersebut di dalam meraih laba.

Salah satu seorang investor yang sukses di dunia adalah Warren Buffet dengan  kekayaan bersih  yang ia miliki  US $ 71,8 miliar pada Juli 2020, membuatnya menjadi orang terkaya keempat  di dunia.

Jika anda ingin menjadi investor, berikut saran yang dibetikan oleh Warren Buffet:
  1. Jangan pernah melakukan usaha/bisnis pada suatu bentuk usaha/bisnis yang tidak anda pahami.
  2. Resiko dapat dikurangi dengan cara hanya berkonsentrasi pada bisnis yang anda kenali dan anda pahami.
  3. Beli saham perusahaan dengan latar belakang sejarah kinerja perusahaan tersebut dalam meraih laba.
  4. Anda tidak akan pernah dibenarkan dan juga tidak akan pernah disalahkan oleh orang banya, kecuali data dan alasan yang anda miliki menunjukkan kebenaran yang sebenarnya.
  5. Pusatkan perhatian hanya pada tingkat pengbalian modal, bukan pada jumlah lembar saham.


Spekulator

Kebalikan dari investor, spekulator adalah seseorang yang membeli atau menjual sesuatu dengan tujuan meraih keuntungan dalam waktu singkat. Seorang trader yang melakukan aksi jual atau beli puluhan kali dalam sehari bisa dikatakan sebagai spekulator.

Salah seorang spekulator yang sukses di dunia adalah George Soros  dia pernah meraup keuntungan jutaan dollar hanya dalam waktu 1 hari. 

Salah satu kutipan menarik dari  George Soros adalah;

"Tidaklah terlalu penting untuk dikatakan bahwa ini adalah benar atau salah, namun yang lebih penting adalah sejauh mana anda dapat meraup uang yang banyak di saat anda melakukan  hal yang benar dan seberapa banyak uang anda yang hilang saat anda melakukan kesalahan".

Dengan membaca penjelasan diatas diharapkan para pembaca mampu memahami perbedaan antara investor dan spekulator dengan jelas. Dan kemudian anda bisa menentukan, saat ini anda trading itu sebagai investor atau spekulator.

Senin, 17 Agustus 2020

Mengenal Leverage Dan Margin Dalam Trading Forex

•Leverage

Apa Itu Leverage?

Leverage adalah sebuah fitur yang memungkinkan strategi investasi dengan menggunakan uang pinjaman, tujuannya adalah untuk mendapatkan potensi keuntungan yang lebih besar.

Sebagaimana telah diungkapkan di atas, “bertrading menggunakan leverage” dapat diartikan seperti kita meminjam uang sementara pada broker dalam besaran nominal tertentu, dengan memberikan jaminan dalam jumlah lebih kecil, tetapi besarannya proporsional dengan pinjaman yang didapat. Nah, jaminan ini dinamakan “Margin”. Semakin besar leverage (atau dengan kata lain, semakin kecil margin forex), maka banyaknya “uang jaminan” yang diperlukan pun makin hemat. 

Semua broker menyediakan fasilitas leverage untuk trading forex. Namun, jumlah leverage maksimum yang diberikan akan berbeda-beda. Ada broker yang hanya menyediakan leverage hingga 1:25, tetapi ada pula broker yang mampu menawarkan leverage hingga 1:1000 atau bahkan lebih besar lagi. Bagi trader forex, semakin besar leverage, maka semakin besar pula daya modal untuk trading.

Sebagai contoh, misalnya apabila broker A menyediakan leverage 1:200, maka trader hanya perlu menyediakan dana sebesar $100  untuk bisa bertrading senilai $20.000 (100 dikali 200).

Dari mana didapat selisih antara modal asal trader dengan daya modal setelah didongkrak leverage tadi? Besaran itu dapat dianggap sebagai dana pinjaman dari broker bagi para trader. Namun, pinjaman ini tidak dikenakan bunga seperti layaknya pinjaman bank. Pinjaman itu juga tidak bisa ditarik tunai, melainkan hanya dapat digunakan untuk trading forex di broker itu saja. Pinjaman juga hanya bisa diperoleh setelah trader menyetorkan sejumlah dana (modal) sebagai margin.

•Margin

Margin adalah jumlah uang yang harus ada dalam saldo akun kita di broker forex, sebagai jaminan agar kita bisa bertrading dengan dana yang di-leverage. Dalam contoh leverage 1:100 misalnya, kita butuh “margin” 1 dolar agar bisa bertrading senilai 100 dolar. Jika uang 1 dolar itu kita tarik atau habis karena suatu alasan, maka kita tidak bisa bertrading lagi karena terkena Margin Call.

Margin berlawanan dengan leverage yang ditulis dalam bentuk perbandingan. Syarat margin broker biasanya ditulis dalam bentuk persentase, misalnya 0.5%, 1%, 2%, dan seterusnya. Contoh: jika leverage maksimal adalah 1:100, maka itu berarti margin yang dipersyaratkan broker adalah 1%.

Itulah penjelasan dasar tentang apa itu leverage dan margin dalam trading forex.

Jumat, 14 Agustus 2020

Mengenal Apa Itu Supply dan Demand


Demand adalah level harga dimana lebih banyak buyer yang bersedia membeli dibanding seller pada level harga tertentu. 

Zona demand yang valid akan mempunyai significant rally atau pergerakan naik yang kuat seperti di bawah ini.


Supply  adalah dimana lebih banyak tersedia seller dibanding buyer yang bersedia membeli supply tersebut pada level harga tertentu.
Zona supply yang valid akan mempunyai 
significant drop atau pergerakan kuat menurun seperti gambar di bawah ini.
Barang dagangan dibeli dan dijual di harga yang di dapat pada saat itu. Hal tersebut juga sama pengaplikasiannya dengan instrumen keuangan, dengan harapan agar harganya akan berubah di masa yang akan datang dan akan dibeli atau dijual pada harga yang berbeda, secara potensial membawa profit bagi para trader. 
Harga akan menyesuaikan keinginan dari buyers dan sellers, dengan tujuan menciptakan zona supply 
dan demand, para penjual (seller) mewakili jumlah yang tersedia untuk dijual (supply) sementara para pembeli (buyers) mewakili jumlah yang tersedia untuk dibeli (demand).

Disanalah akan terjadi ketidakseimbangan antara pembeli dan penjual yang ditandai dengan perubahan dari harga, sebagai contoh, ketika ada lebih banyak keinginan jual dari sellers, harga akan mulai jatuh sampai menemukan lebih banyak pembeli dan ketika keinginan pembeli lebih banyak, harga akan naik untuk menemukan penjual yang lebih banyak lagi. Mengetahui dimana area-area ini di chart, akan memberikanmu sudut pandang yang pas, dan membuat kita bisa mengikuti arah dari para Big Money/Smart money, the market mover sesungguhnya.  Sumber (RTM)

Seorang trader harusnya memahami bahwa mekanisme market itu tidak lebih dan tidak beda dengan pasar-pasar lain yang kita ketahui. Jika saja kita bersedia observasi interaksi supply and demand yang selalu ada tiap saat, seharusnya proses identifikasi kapan harga akan berbalik arah tidaklah terlalu sulit. 

Berikut ini gambaran cara menandai zona Supply Demand(SnD).


Demand

market naik(rally) kemudian membuat base dan kemudian naik(rally) lagi. Zona ini yang biasa disebut oleh trader sebagai RBR(Rally Base Rally)

market turun(drop) dan membuat base kemudian naik(rally). Zona ini yang biasa disebut oleh trader sebagai DBR(Drop Base Rally)


•supply

Market turun(drop) membentuk base dan kemudian turun(drop) lagi. Zona ini yang biasa disebut oleh para trader sebagai DBD(Drop Base Drop).

market naik(rally) membentuk base dan kemudian turun(drop). Zona ini yang biasa di sebut para trader sebagai RBD(Rally Base Drop).

Dengan membiasakan diri menganalisa dan menandai zona-zona tersebut, kita akan semakin paham dengan area zona supply dan demand.

Kamis, 13 Agustus 2020

PERHATIKAN HAL INI SEBELUM ANDA TRADING

Sebelum belajar strategi trading apapun, sebaiknya betulkan dulu Mindset-nya agar lebih optimal hasilnya.

Mindset (Pola Pikir) itu mirip layaknya pondasi sebuah bangunan.
Jika salah atau rapuh pondasinya, maka akan rapuh pula bangunan yang berdiri di atasnya.

Demikian pula bila mindset trading kita salah, maka akan rapuh pula tujuan trading yang akan kita capai. Kita akan menjadi lebih lama, atau bahkan mungkin tidak akan pernah sampai pada tujuan utama kita.
Membuat kita terombang-ambing dengan berbagai informasi menyesatkan yang ada di luar sana. Kita pun akan semakin banyak kehilangan uang yang telah kita cari dengan susah payah.

Memang tidak mudah memegang sebuah komitmen apapun itu kalau tidak dipaksakan, bahkan seorang trader yang sudah lama pun kalau habits nya masih jelek trading nya juga akan kacau balau. Kita harus punya aturan trading yang jelas dan bisa berkomitmen dengan aturan yang telah kita buat.


Penyakit dari sekian banyak trader adalah ingin cepat dapat profit dari forex tanpa memikirkan resikonya dari awal, tidak bisa berfikir secara realistis dengan equity yang ada pada akun kita. padahal belum punya bekal yang mumpuni untuk masuk pasar, ujung-ujungnya yaa margin call(MC).

Trading itu gampang tapi susah.

Konsep trading kita emang sudah baik, tapi kalau habits nya masih jelek ya gak akan berlangsung lama. Misalnya kita trading dan  profit banyak dalam waktu singkat, dalam fikiran  "nambah lot ah pasti bisa profit lebih banyak lagi" dan yang terjadi harga berbalik arah  berlawanan dengan orderan kita. Tambah lot lagi dengan posisi yang sama berharap harga berbalik yang akhirnya membuat saldo kita tergerus habis. Bukannya mendapat untung malah buntung.

Dan satu lagi, jangan terlalu lama di depan chart. 

Terlalu lama di depan chart bisa bikin penyakit psikologis yang bermacam-macam. Tangan gatel atau keinginan untuk membuka order baru adalah salah satu penyakit psikologis yang umum terjadi pada trader pemula bahkan yang sudah lama trading pun bisa melakukannya. 

Sebelum masuk pasar, hal pertama yang harus kita lakukan adalah dengan membuat mapping dan analisa. Maping dan menganalisa market merupakan satu paket yang harus kita lakukan sebelum entri position, sebelum entry kita juga harus menghitung resiko yang akan kita dapat jika analisa kita salah. Jangan melulu tentang profit, profit mah belakangan yang penting batasan resiko ketika kita salah analisa tidak loss terlalu banyak dan bisa pastikan masih ada modal buat kita trading besok.

Trading itu psikologis yang paling berperan pada akhirnya, karena sebagus apapun teknik atau metode yg kita pelajari klu habits kita tidak bisa menyesuaikannya, semua tidak bisa berjalan secara probabilitasnya ..
Melakukan hal-hal di atas akan menguatkan kita secara psikologis.

Rabu, 12 Agustus 2020

MENGENAL SUPPORT RESISTANCE(S/R)

Apasih support resistance itu?
Bisa dikatakan support resistance adalah ujung-ujung sebuah trend yang sedang berlangsung.

•Support 
Pada saat harga sedang beranjak turun, akan ada saat dimana harga berhenti dan kembali beranjak naik. Ujung harga pada saat turun inilah yang di sebut level support.

•Resistance
Sebaliknya, saat harga sedang mengalami kenaikan akan mencapai puncaknya ,dan kembali beranjak turun. Ujung harga pada saat naik inilah yang di sebut level resistance.

Bagaimana cara menentukan level support resistance?

Menentukan level support resistance emang sangat krusial buat trader. Tanpa mengetahui titik-titik tersebut maka kita hanya bisa mengikuti trend tanpa tahu bahwa trend akan segera berakhir dan 
berganti arah sebaliknya atau sideways.

Ada banyak cara menentukan area support resistance, mulai dari hanya melihat chart harga saja sampai menggunakan alat bantu seperti garis trendline.
Latihan yang biasa adalah dengan cara meng zoom chart, kemudian lihat dimana harga memantul dan tandai dengan garis trendline seperti gambar di bawah ini.

Baca juga:mindset trader
Resistance yang sudah ditembus akan berganti jadi support atau biasa disebut resistance become support (RBS), begitupun sebaliknya support yang berhasil di tembus maka akan berganti menjadi resistance atau biasa disebut support become resistance (SBR).
Atau mungkin saja nanti anda akan melihat harga menembus lalu balik arah lagi, hal ini sering di sebut dengan istilah false break/false break out/fake out, dengan giat berlatih anda pasti akan semakin paham dengan sendirinya.

Apa yang akan terjadi saat titik support resistance tertembus? 
akan terbentuk support resistance baru
support yang tertembus akan menjadi resistance dan kebalikannya seperti yang disebutkan di atas.

Terus apasih keuntungan kita sebagai trader untuk paham level support resistance?

Mungkin sebagian pemula akan bertanya seperti itu. seperti yang telah disebutkan di atas, level S/R ini sangat penting bagi seorang trader. Dengan paham level-level S/R kita bisa memprediksi harga akan kemana selanjutnya. 

Memang tidak mudah, sebagian trader yang sudah paham level-level ini karna dari pengalamannya trading selama bertahun-tahun.
Semoga bermanfaat.